Biologi SMA Kelas 12 : Klasifikasi Hewan (Invertebrata dan Vertebrata)
Hewan merupakan makhluk hidup yang telah teradaptasi dengan berbagai lingkungan. Mereka dapat hidup di laut, air tawar, darat, di kutub, dan padang pasir (gurun). Beberapa ciri yang dimilki oleh hewan adalah :
Hewan merupakan makhluk hidup yang telah teradaptasi dengan berbagai lingkungan. Mereka dapat hidup di laut, air tawar, darat, di kutub, dan padang pasir (gurun). Beberapa ciri yang dimilki oleh hewan adalah :
- bersel banyak (multiseluer) yang sel-selnya memiliki inti bermembran (eukariotik)
- tidak dapat membuat makanan sendiri (tidak berfotosintesis).
- bereproduksi secara aseksual dan seksual
- sel penyusun tubuhnya tidak memilki dinding sel dan plastida.
- dapat merespons dengan cepat terhadap rangsang.
- aktif bergerak (motil) pada tahap (fase) tertentu dalam siklus hidupnya.
Para saintis menempatkan hewan pada dua katergori utama, yaitu:
invertebrata (in = tanpa, vertebrae
= tulang belakang) dan vertebrata (bertulang
belakang). Invertebrata adalah hewan tingkat rendah dan tidak memiliki tulang
belakang. Sedangkan vertebrata adalah hewan tingkat tinggi dan memiliki tulang
belakang. Hewan bersel banyak berkembang dari zigot bersel satu. Zigot,
sebagaimana kita ketahui adalah hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma.
Zigot kemudian membelah menjadi dua, empat, delapan, 16 sel dan terus bertambah
banyak menjadi blastula yang bentuknya
menyerupai bola. Sel-sel penyusun blastula kemudian melekuk kedalam sehingga terbentuklah
dua lapis lembaga, yaitu ektoderm (di sebelah luar) dan
endoderm (di sebelah dalam).
Berdasarkan jumlah lapisan lembaga, ada hewan yang hanya memiliki
dua lapis dalam perkembangannya (ekto dan endoderm), disebut diploblastik.
Misalnya Coelenterata (ubur-ubur, hewan pembentuk terumbu
karang, anemon laut). Sedangkan hewan lainnya memiliki tiga lapis kecambah,
yaitu ekto, meso dan endoderm. Mereka disebut hewan triploblastik.
Mesoderm berkembang diantara ekto dan endoderm. Ketiga lapis kecambah tersebut
kemudian berkembang menjadi berbagai macam organ. Ektoderm berkembang menjadi
kulit dan otak serta jaringan syaraf. Mesoderm berkembang menjadi otot.
Sedangkan endoderm berkembang menjadi organorgan dalam.
Hewan triploblastik dapat dibedakan berdasarkan rongga tubuhnya.
Ada hewan yang tak mempunyai rongga tubuh, disebut hewan aselomata.
Misalnya Platyhelminthes atau cacing pipih (Planaria
dan cacing pita). Sedangkan pada Nemathelminthes (Gambar 9.12a)
atau cacing gilig (misalnya cacing kremi, cacing tambang, cacing Ascaris) telah
memiliki rongga tubuh, tetapi hanya sebagian yang dibatasi oleh mesoderm.
Rongga tubuh ini disebut rongga tubuh semu (peudoselom) sehingga mereka
disebut hewan pseudoselomata.
Hewan-hewan yang memiliki rongga tubuh sejati (selom)
disebut hewan selomata. Yang termasuk
selomata adalah seluruh hewan dari Annelida sampai dengan Mamalia (Gambar
9.12b). Mereka memiliki rongga tubuh yang seluruhnya dibatasi dengan mesoderm.
Gambar 9.12a. Pseudocelomata pada Nemathelminthes |
Gambar 9.1b. Selom pada Annelida. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar